Pengertian Bayi Tabung/In Vitro Fertilization (IVF)

gambar ilustrasi bayi di dalam tabung aquarium

Dalam dunia reproduksi, istilah “Bayi Tabung” atau In Vitro Fertilization (IVF) sering kali menimbulkan miskonsepsi di kalangan masyarakat. Beberapa orang mengira bahwa Bayi Tabung adalah Bayi yang secara harfiah dibesarkan dalam tabung, padahal sebenarnya itu tidak benar. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap lebih dalam tentang apa itu Bayi tabung (IVF) dan apa yang sebenarnya terjadi dalam prosedurnya.

Definisi Bayi Tabung

Bayi Tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) secara konsep adalah salah satu metode reproduksi yang menggabungkan sperma dan sel telur di luar rahim, kemudian embrio yang terbentuk akan ditanamkan kembali ke dalam rahim. IVF telah menjadi pilihan bagi banyak pasangan yang mengalami masalah kesuburan. Meskipun demikian, keberhasilan IVF dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia, kualitas telur dan sperma, serta kondisi kesehatan pasangan.

Proses IVF

Berikut adalah beberapa tahapan yang terjadi dalam prosedur bayi tabung:

1. Pemberian Stimulasi Ovarium

Stimulasi ovarium dalam prosedur bayi tabung bertujuan merangsang ovarium menghasilkan lebih banyak telur matang. Pasien diberikan suntikan hormon harian, yang dipantau melalui ultrasonografi dan tes darah.

Setelah folikel mencapai ukuran yang tepat, telur dipungut setelah injeksi hormon hCG. Stimulasi ovarium memiliki risiko seperti sindrom hiperstimulasi ovarium dan reaksi alergi sehingga pemantauan medis sangat penting selama proses ini.

2. Pengambilan Sel Telur dari Ovarium

Ketika folikel-folikel telah mencapai ukuran yang tepat, injeksi hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin) diberikan untuk memicu ovulasi, yaitu pelepasan sel telur dari folikel yang matang.

Setelah injeksi hCG, Sel telur diekstrak dari ovarium. Biasanya dilakukan dalam waktu 34-36 jam untuk menjaga sel telur tetap dalam kondisi matang sebelum keluar dari ovarium.

3. Pengambilan Sampel Sperma

Sampel sperma dapat diperoleh dari pasangan pria yang terlibat dalam proses atau dari donor sperma. Biasanya, pria diminta untuk memberikan sampel sperma melalui masturbasi di fasilitas klinik. Sampel tersebut kemudian dikumpulkan dan diproses di laboratorium untuk memisahkan sperma yang sehat dan aktif dari bahan lainnya.

4. Fertilisasi Sperma dan Sel Telur di Laboratorium

Sel telur yang telah matang diambil dari ovarium wanita dan ditempatkan dalam sebuah wadah khusus. Kemudian, sperma yang telah disediakan pria juga ditempatkan di wadah yang sama dengan sel telur. Sperma secara alami berusaha membuahi sel telur di dalam wadah tersebut.

Setelah beberapa jam, para ahli laboratorium akan memeriksa untuk melihat apakah terjadi fertilisasi dan pembuahan antara sperma dan sel telur. Jika terjadi fertilisasi, embrio yang terbentuk kemudian akan ditanamkan ke rahim wanita untuk menumbuhkannya menjadi kehamilan.

5. Pemindahan Embrio yang telah berkembang ke dalam Rahim

Dalam proses pemindahan embrio yang telah berkembang dalam IVF, akan dilakukan evaluasi dan memilih embrio terbaik yang telah berkembang dengan baik di laboratorium. Biasanya, ini terjadi pada hari ke-3 atau ke-5 setelah fertilisasi.

Kemudian menggunakan kateter khusus, embrio yang telah dipilih akan dimasukkan ke dalam rahim wanita melalui leher rahim. Prosedur ini biasanya tidak memerlukan anestesi dan tidak menyebabkan rasa sakit yang signifikan. Setelah pemindahan embrio, wanita dapat diminta untuk beristirahat sejenak sebelum pulang ke rumah.

6. Menunggu Hasil (Kehamilan)

Setelah pemindahan embrio dalam proses IVF, pasangan atau wanita yang menjalani prosedur akan diminta untuk menunggu untuk mengetahui apakah terjadi kehamilan. Biasanya, periode ini adalah sekitar dua minggu, yang disebut periode tunggu atau periode implantasi.

Selama periode ini, wanita dapat menjalani kehidupan sehari-hari mereka seperti biasa, tetapi harus menghindari aktivitas fisik yang berlebihan atau stres yang berat. Setelah periode tunggu berakhir, tes darah atau tes kehamilan urine akan dilakukan untuk memeriksa adanya kehamilan. Jika hasilnya positif, maka kehamilan dinyatakan terjadi dan langkah-langkah perawatan dan pemantauan kehamilan selanjutnya akan dilakukan. Jika hasilnya negatif, maka perawatan IVF mungkin perlu diulang.

Dimana Anda bisa melakukan IVF yang terpercaya?

Kami sangat merekomendasikan Anda untuk mengunjungi Rumah Sakit Mahkota Medical Centre di Melaka, Malaysia. Mahkota Medical Centre adalah sebuah pusat medis berkualitas tinggi dimana Anda dapat mendapatkan perawatan dan konsultasi yang komprehensif mengenai IVF.

Kami mempunyai 3 Spesialis IVF yang berpengalaman di Mahkota Medical Centre, diantaranya adalah sebagai berikut:

dokter ahmad saifuddin bin ahmad yahaya

Profil Dr. Ahmad Saifuddin bin Ahmad Yahaya

Spesialis Kebidanan & Kandungan – Kedokteran Reproduksi / IVF

Profil Dr. Nor Azlina Binti Awang

Profil Dr. Nor Azlina Binti Awang

Spesialis Kebidanan & Kandungan – Kedokteran Reproduksi / IVF

Profil Dr. S. Selva (BCM)

Profil Dr. S. Selva (BCM)

Spesialis Kebidanan & Kandungan – Kedokteran Reproduksi / IVF

Jika Anda tertarik untuk melakukan atau berkonsultasi mengenai IVF, membuat janji dengan dokter, atau memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar pemeriksaan dan pengobatan, kami mengundang Anda untuk menghubungi kami di Mahkota Medical Centre, di kontak berikut ini.

📍Setrasari Mall Blok B4 No. 94 Kota Bandung
☎️ 022 20271682
📱 0811232084 (Herry) / 0818577912 (Yen)
🌐 www.dutamedis.com

Tim medis kami yang berpengalaman dan terlatih siap membantu Anda dalam membantu proses IVF dan memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan individu Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk informasi lebih lanjut atau untuk membuat janji konsultasi. Kesehatan Anda adalah prioritas kami, dan kami berkomitmen untuk memberikan perawatan yang berkualitas dan profesional dalam menjaga kesehatan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *